Saturday, October 2, 2010

Movie Therapy : The Prestige (2006)


Jauh sebelum Inception rilis pada tahun ini, Christopher Nolan telah membuat sebuah film yang akan membuat anda berdecak kagum padanya. Itulah The Prestige. Dalam film ini Nolan kembali bekerja sama dengan Christian Bale dan Michael Caine yang sebelumnya telah bergabung dengannya dalam Batman Begins di tahun 2005, dan kali ini Nolan hadir lewat sebuah film thriller, misteri yang yang diangkat dari sebuah novel karangan Christopher Priest.



Are you watching closely? Itulah sebuah kalimat yang membuka jalannya film ini. Dilanjutkan dengan narasi singkat dari Cutter (Michael Caine). Pertunjukkan sulap pada dasarnya terdiri dari 3 bagian yaitu The Pledge, The Turn, dan The Prestige. The Pledge merupakan bagian dimana sang pesulap menunjukkan sesuatu yang biasa dan ia juga akan mengajak anda untuk melihatnya, bahwa benda ini nyata, normal, hanya sebuah benda biasa. Bagian selanjutnya, The Turn yaitu sang pesulap melakukan sesuatu terhadap hal tersebut, menghilangkannya, atau membuatnya menjadi sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak biasa sehingga Anda akan mencari tahu akan rahasia tersebut, namun hal ini belum cukup karena sang Pesulap harus menunjukkan bagian yang ketiga yang benar-benar sulit yaitu The Prestige, dimana sang pesulap akan kembali menghadirkan sesuatu yang hilang yang akan jauh dari nalar manusia. Dan Anda akan berdecak kagum dengan trik sulap tersebut. Inilah dasar cerita dari film ini, The Prestige.

The Prestige mengambil setting di kota London jauh sebelum gemerlap teknologi seperti sekarang ini. Cutter (Michael Caine) adalah seorang Insinyur yang mendesain sebuah pertunjukan sulap. Angier (Hugh Jackman) dan Borden (Christian Bale) adalah dua orang murid/asistennya yang selalu menjadi bagian dari sebuah pertunjukan sulap. Suatu ketika, disaat pertunjukkan berlangsung, Julia sang asisten dari si pesulap yang selalu dijadikan objek keajaiban dalam pertunjukan sulap, yang juga merupakan istri Angier, meninggal dalam sebuah upaya untuk membebaskan diri dari sebuah tangki yang penuh berisi air dalam sebuah adegan sulap. Hal ini dikarenakan Borden mengikatkan sebuah simpul yang rumit sehingga Julia sulit untuk keluar dari tangki berisi air tersebut. Borden sendiri tidak mengetahui simpul apa yang telah diikatkannya pada Julia.

Semenjak saat itu, Angier menaruh dendam pada Borden sehingga keduanya menjalankan karirnya masing-masing dan saling berseteru untuk menjadi pesulap terbaik dan mengalahkan trik satu sama lain. Keduanya memang memiiliki karir sulap yang terus menanjak dan terus berupaya untuk menemukan trik-trik baru yang dapat membuktikan bahwa mereka adalah pesulap terbaik di kota London. Namun dalam segala upaya itu, Angier juga berupaya untuk menggagalkan pertunjukan Borden, begitu juga sebaliknya. Borden terluka jarinya saat trik menangkap peluru, Angier yang kakinya patah saat pertunjukan, dan banyak upaya-upaya lain yang dilakukan oleh yang lainnya.

Hingga akhirnya Borden menciptakan sebuah trik yang dinamakan The Transported Man, keadaan semakin memanas, Angier berusaha untuk mencari bagaimana trik tersebut bisa dilaksanakan oleh Borden, salah satunya yaitu menjumpai Tesla (David Bowie) untuk menciptakan sebuah alat yang mampu mewujudkan ambisinya dalam menciptakan The New Transported Man. Namun sayang, lagi-lagi Borden menyainginya lewat The Original Transported Man.


Konflik yang terjadi dalam film ini tidak hanya melibatkan Angier dan juga Borden, tapi juga Olivia (Scarlett Johannson) yang merupakan asisten dari Angier. Lalu ada Sarah (Rebecca Hall), Istri dari Borden, dan yang terakhir si Misterius Fallon. Konflik yang saya rasa menarik disini cukup banyak, mulai dari keduanya yang saling membaca Jurnal harian masing-masing, kehidupan pribadi Borden dan sang istri Sarah, hingga ke sabotase acara. Sebuah upaya untuk saling menjatuhkan keduanya.

Kemampuan Nolan untuk menghadirkan sebuah film yang berkualitas terbukti dalam film yang satu ini, tak heran jika setelah ini banyak yang menantikan karya-karya Nolan yang mampu membuat Anda memuji kejeniusannya. Deretan aktor yang bermain dalam film ini, cerita yang layak untuk diikuti, unusual plot, bahkan score yang sangat berpengaruh disepanjang cerita membuat film ini menjadi salah satu film terbaik di decade ini. Dan jangan lupa dengan Twist ending yang akan membuat anda Twist dalam seketika. Are You Watching Closely?

0 comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger