Tuesday, April 1, 2014

Movie Review : The Raid 2: Berandal (2014)

Rama kembali melanjutkan aksinya dalam penyerbuan berikutnya, melawan Berandal.

Berhasil keluar dari apartemen busuk dimana gembong narkoba Tama bermarkas, Rama (Iko Uwais) berharap semuanya dapat diselesaikan secara hukum. Tapi kebusukan sudah terlanjur mendarah daging, Rama seakan tak bisa keluar dari lingkaran setan tersebut. Kematian Andi (Donny Alamsyah) hanyalah alasan kecil kenapa Rama masih terjebak disana, sisanya, ada organisasi-organisasi hitam yang memperebutkan kekuasan untuk melanjutkan kehidupan, Bangun (Tio Pakusodewo) dan Mafia Jepang Goto (Kenichi Endo) salah satunya. Rama memutuskan untuk mengubah identitas dan memulai hubungan kekeluargaan dengan Bangun lewat putra tunggalnya, Ucok (Arifin Putra).

Kutipan singkat plot cerita yang ditawarkan oleh Gareth Evans memang terlihat biasa dan banyak digunakan di film-film lain dengan tema serupa. But please, semua juga tau kalau ada 1001 kemungkinan yang terjadi di luar dari apartemen busuk Tama, dan semua itu sah-sah saja, tinggal bagaimana sang Sutradara meramu segalanya hingga ke penyajian akhir and voila... He Did It! Kesuksesan luar biasa yang diraih oleh The Raid menimbulkan ekspektasi yang sangat besar di film berikutnya, expectations kills, tapi lewat The Raid 2: Berandal Evans membuktikan sequel film yang seharusnya, better, bigger, bloodier! 

Peningkatan yang luar biasa itu terlihat dari beberapa aspek, mulai dari Cerita, Aksi, Karakter hingga Teknis. Kesuksesan The Raid yang tercipta karena kesederhanaan cerita yang digabungkan dengan non-stop actions itu menjadi tantangan terbesar bagi Evans untuk bisa membuat sekuel yang dinanti-nanti ini tidak mengulangi racikan yang sama dengan film terdahulu, Evans sadar akan hal itu dan mencoba untuk mengembangkan cerita menjadi lebih kompleks dan dikombinasikan dengan aksi yang jauh lebih besar dan terbukti hal tersebut berhasil membuat penonton menikmati tiap adegan yang berlangsung selama film tayang. Cerita yang kompleks itu pun tidak asal jadi, diramu khusus dengan karakter-karakter untuk menciptakan hasil yang terbaik. Karena lingkungan yang sangat terasa Indonesia-nya, karakter-karakter ini pun jadi terasa dekat dengan penonton, membuat penonton ikut berada dibelakang Rama/Yuda dan ikut beraksi. Deretan Aktor (dan Aktris) papan atas itu sangat layak diberikan kredit, mulai dari peran antagonis Arifin Putra, sampai Julie Estelle dan Very Tri Yulisman yang begitu mencuri perhatian walau hanya muncul sekilas.

Peningkatan lain yang diraih oleh Evans adalah perkara teknis, well, thanks to Matt Flannery dan Dimas Imam Subhono yang bertanggungjawab atas visual yang ciamik. Mulai dari awal film, adegan aksi dalam lumpur, balapan, hingga final fight semuanya dibungkus dengan rapi oleh mereka.

Sampai hitungan detik tulisan ini di publish, The Raid 2: Berandal sudah mencetak rekor dengan penjualan terbesar di minggu pertama yaitu 423.547. Kudos to Evans and the gang! Can't wait for the next movies!

 ---------------
The Raid (2014)
28 March 2014
Action, Crime, Thriller
148 minutes
Rated R for sequences of strong bloody violence throughout, sexuality and language
Director : Gareth Evans
Writer : Gareth Evans
Stars : Iko Uwais, Yayan Ruhian, Arifin Putra, Julie Estelle, Tio Pakusodewo


1 comments :

  1. Nih film benar-benar berkualitas hanya miss di bagian plot cerita saja, dan gw rasa tokoh utamanya bukan si Rama tapi Uco. Uco lah yang memberi nyawa nih film dari segi"cerita". Nice review

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger