Sunday, April 20, 2014

#EoSXperience : 6 Years and Counting

6 Years and Counting, 2014 merupakan tahun keenam Saya mengikuti Festival Film Eropa, well technically yang kelima mengingat 2012 kemarin Europe on Screen tidak singgah ke Pulau Sumatra.

Dan tahun ini #EoS kembali hadir! selama 6 tahun selalu ada cerita ditiap festival, ada yang unik karena perjalanan Saya mengikuti #EoS di 2 provinsi yang berbeda, 2 atmosfer yang berbeda untuk festival yang sama, Yes, Medan dan Banda Aceh. Sedikit mengutip catatan Saya tentang Europe on Screen tahun lalu, 2014 merupakan #EoS Kelima yang saya ikuti, mulai dari tahun 2008 di Medan, dan berlanjut ke 2009, 2010 sampai 2011 di Banda Aceh, vakum di 2012 akhirnya bisa merasakan #EoS kembali di Kota Medan pada tahun 2013 dan 2014 . 

Poster EoS dari 2009 - 2014
Sedikit flashback, Festival Film Eropa terakhir kali singgah ke Medan pada tahun 2009, dan sejak saat itu tidak adakan lagi (mungkin) dikarenakan tidak adanya penyelenggara lokal di Kota Medan, dan setelah vakum selama 3 tahun, tahun ini #EoS kembali hadir di Medan 2013 kemarin and gladly di tahun ini masih di tempat yang sama, Alliance Francaise.

Sedangkan di Banda Aceh, kehadiran perwakilan Uni Eropa pasca Bencana Gempa Bumi & Tsunami tahun 2004 membantu proses rehabilitasi dan juga rekonstruksi, Uni Eropa sendiri memiliki banyak program, salah satunya adalah silaturahmi sekaligus pertukaran budaya yang diwujudkan lewat Festival Film Eropa yang diadakan di gedung Europa House, Rumah Delegasi Uni Eropa di Banda Aceh. Diadakan mulai tahun 2007 (sepertinya), #EoS diadakan rutin di Banda Aceh sampai tahun 2011, yang menjadi tahun terakhir untuk pihak Uni Eropa yang telah menyelesaikan tugasnya, 7 tahun pasca Bencana Gempa Bumi & Tsunami. Tapi jangan sedih dulu buat teman-teman di Banda Aceh karena tahun ini, #EoS kembali mampir setelah vakum selama 2 tahun, bertempat di Episentrum, Ulee Kareng.

You don't know what you got till it's gone, pengalaman nonton #EoS yang paling dikangenin mungkin sewaktu masih berdomisili di Banda Aceh, dan hengkangnya Uni Eropa dari kota tersebut sepertinya agak sulit untuk kembali me-reka ulang atmosfer dulu, so, let's just fly back to 2011...

Ada beberapa hal yang membuat Banda Aceh menjadi unik sebagai host jika dibandingkan dengan kota-kota lain...
  • Diadakan di auditorium mini sebuah Gedung Representative NGO dengan kapasitas yang tidak terlalu besar (maksimum 100 orang), suasana menonton jadi terasa lebih intim dan beda, selain itu mayoritas penonton dihadiri oleh teman-teman aktivis yang berasal dari Eropa. Tak hanya itu, diawal Festival juga Pimpinan Uni Eropa memberikan kata-kata sambutan. 
    Mrs. Activist & Mr. Representative. Pssst, that was me on the back 
  • Kalau biasanya nonton film itu bayar, nah kali ini semuanya gratis. Uniknya, Uni Eropa malah menyediakan banyak minuman & snacks untuk para penonton. Jadi selain dapet kit buat koleksi, perut juga aman, lumayan untuk kantong anak kost #eh
Movie Guide EoS, liked it!
  • Nah yang paling seru itu kalo abis nonton, suka ada diskusi-diskusi seru tentang film (dan ujung-ujungnya malah nyambung kemana aja)
Diskusi cantik setiap habis nonton
  • And most of all, dapet banyak banget temen baru.
Idol Group EoS48 (?)
Foto-foto diatas diambil pada tahun 2011, pagelaran #EoS Terakhir yang diadakan di Europa House sebelum akhirnya pergi karena masa tugas jabatan telah berakhir. Jadi bisa dibilang, Europe on Screen 2011 kemaren sekaligus perpisahan Uni Eropa, dan mungkin Saya (yang mau pindahan ke Medan). See ya next time, everyone!

---------------
Tulisan di-publish untuk kontes #EoSXperience yang diadain sama @EuropeonScreen@flickmagazine, tapi emang tahun-tahun sebelumnya udah pernah nulis tentang Europe On Screen sih, khususnya bahas film & report dari EoS sebelumnya yang bisa cek disini

0 comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger