Friday, July 9, 2010

Double Review Movie Therapy : Before Sunrise (1995) & Before Sunset (2004)



Tadinya Saya sempat berpikir kalo dwilogi film ini sama seperti film-film drama kebanyakan yang berisi dialog-dialog romantis alias rayuan-rayuan gombal yang diumbar-umbar pemeran prianya untuk mendapatkan pujaan hatinya. Faktanya, saya salah karena film ini merupakan film drama yang justru tidak mengumbar-ngumbar rayuan gombal belaka. Dialog-dialog yang muncul di sepanjang film ini justru benar-benar jauh dari bayangan saya, oleh karena itu saya memilih dwilogi film ini sebagai movie therapy kali ini karena saya menganggap kalau film ini merupakan sebuah film yang bisa dibilang “Out of the Box” jika dibandingkan dengan jalur mainstream film-film Drama kebanyakan.

Before Sunrise (1995)

Jesse (Ethan Hawke) yang sedang dalam perjalanan pulang menuju Bandara bertemu dengan Celine (Julie Delpy) dalam sebuah ketidaksengajaan di sebuah kereta, keduanya pun saling ngobrol. Jesse yang harus turun di Wina nekat mengajak Celine untuk ikut turun dan menghabiskan waktu bersama karena besok pagi Jesse harus kembali ke Amerika, dan ia tidak tau harus berbuat apa selagi menunggu keberangkatannya esok hari. Celine pun ternyata mengiyakan ajakan dari Jesse dan keduanya pun menghabiskan waktu bersama semalaman hingga keberangkatan Jesse esok harinya.

Setelah menghabiskan waktu bersama mengelilingi kota Wina, keduanya pun harus berpisah karena Celine harus melanjutkan pendidikannya di Paris, dan Jesse sendiri kembali ke Amerika. Mereka juga berjanji untuk bertemu di tempat yang sama 6 bulan kemudian, namun di endingnya sendiri tidak dijelaskan akhir dari film ini, yah mungkin disimpan untuk sekuelnya yang muncul 9 tahun kemudian.

Before Sunset (2004)

Untuk menyaksikan sekuel ini, disarankan agar melihat film sebelumnya, Before Sunrise, karena cerita yang disampaikan di film keduanya ini sangat berkaitan dengan ending di film sebelumnya. Sekuelnya muncul 9 tahun kemudian dimana Jesse kini telah menjadi seorang penulis buku dan yang tengah melakukan workshop di beberapa kota di Eropa. Buku yang ditulis oleh Jesse sendiri merupakan kisah pertemuannya dengan Celine 9 tahun yang lalu. Saat tengah melakukan workshop di sebuah toko buku di kota Paris, tanpa diduga Celine muncul dihadapan Jesse, Jesse langsung kaget dan kehilangan kata-kata. Lalu keduanya ngopi bareng disebuah coffee shop dan kembali mengobrol tentang masa-masa saat mereka bertemu dulu.

Banyak hal yang telah berubah diantara mereka berdua. Jesse yang kini sudah menikah serta memiliki anak dan Celine sendiri memiliki hubungan yang baik dengan seorang photojournalist. Mereka pun saling berandai-andai apa yang akan terjadi jika mereka bertemu kembali 6 bulan setelah pertemuan mereka, akankah mereka memiliki kehidupan yang seperti sekarang? karena Celine ternyata tidak datang karena neneknya meninggal.

Dialog-dialog yang dibicarakan disepanjang film pertama dan kedua benar-benar unik, dan mengangkat fakta-fakta yang memang tidak luput dari keseharian hidup kita. Ada beberapa dialog yang sangat saya sukai didalamnya karena entah kenapa saya ikut mengiyakan hal-hal kecil dalam dialog tersebut tanpa saya sadari. Dialog-dialog ini tidak akan terasa begitu membosankan kalau kita menyimaknya, tapi buat Anda yang kurang menyukai dialog yang panjang dalam sebuah Scene, saya sarankan untuk tidak menyaksikan film ini karena bisa jadi akan membosankan bagi Anda.



Share/Save/Bookmark

0 comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger