Wednesday, December 22, 2010

Movie Review : Black Swan (2010)



Terobsesi pada sebuah profesi rasanya sah-sah saja, dengan begitu kecintaan anda terhadap pekerjaan pastinya akan memuluskan jalan dalam dunia profesi anda. Apakah anda termasuk kedalam seorang yang terobsesi pada dunia pekerjaan? Well, Nina Sayers adalah salah satunya. Siapakah Nina Sayers?

Nina Sayers (Natalie Portman) adalah seorang balerina yang begitu terobsesi untuk menjadi seorang balerina profesional. Obsesinya ini semakin memuncak saat dibukanya Audisi untuk Double Role sebagai White Swan dan Black Swan pada pementasan di season terbaru Swan Lake, sebuah pementasan Balet yang ditangani oleh Thomas Leroy (Vincent Cassel). Sebelumnya, peran penting ini dipegang oleh Beth MacIntyre (Winona Ryder), tapi karena ada suatu hal, Thomas memutuskan untuk mencari bintang baru. Ninalah yang menjadi pilihan pertamanya, karena menurut Thomas, Nina cocok untuk memerankan karakter White Swan. Tapi dia tetap harus berkompetisi dengan penari lainnya dalam sebuah audisi, dan kompetitor lain itu salah satunya adalah Lily (Mila Kunis) yang cocok untuk memerankan karakter Black Swan.
Nina tak menyerah begitu saja pastinya, dengan latihan yang lebih giat, dia terus berusaha untuk mendapatkan peran yang sangat diidam-idamkan oleh setiap balerina itu, The Swan Queen. Dukungan kepada Nina juga datang dari sang Ibu (Barbara Hershey) yang juga sangat terobsesi pada dunia Balet karena kehidupan masa lalunya yang juga seorang Balerina. Ya, sepertinya keobsesian Nina memang turunan dari sang Ibu yang juga mantan seorang balerina. Selain keobsesian ini, Nina yang masih tinggal bersama sang Ibu justru membuatnya menjadi sedikit tertutup, dan anti-sosial. Dominasi sang Ibu dalam kehidupan Nina juga membuatnya sedikit terbebani untuk menjadi sempurna dalam peran yang ingin dimainkannya dalam pementasan nanti.

Semakin dekat dengan waktu menuju pementasan, untuk mencapai kesempurnaannya dalam peran Black Swan, Nina mencoba untuk mengeksplor lagi sisi gelapnya. Dengan adanya berbagai tekanan, baik dari dirinya sendiri, atau Lily yang 'mencoba' untuk mencuri perannya. Nina semakin nervous dan merasa ada sesuatu yang aneh yang terjadi pada dirinya. Hubungannya dengan Lily yang memanas juga dengan Ibunya sepertinya menambah kerumitan Nina. Well, Show must go on!

Sepanjang awal film, sepertinya akan banyak yang mengira kalau film ini hanyalah sebuah film yang mengandalkan duel antara dua wanita yang memperebutkan peran The Swan Queen. Tapi, bukan Darren Arronofsky sepertinya kalau membiarkan hal itu tettap terjadi. Kompleksitas yang ada semakin memuncak selama berlangsungnya film ini dan hal ini saja tidak cukup karena akan ada penambahan unsur-unsur yang semakin membuat film ini menjadi menegangkan. Apakah unsur-unsur itu? Kelam, Misteri, hingga Horor, walaupun jelas-jelas film ini bukanlah film Horor. Karena film ini merupakan sebuah film Thriller-Psikologis.
Berbicara mengenai sang aktris, Natalie Portman sangat 'total' di film ini, saya justru merasa Natalie sendiri membawakan peran ini layaknya peran The Swan Queen yang dibawakan oleh Nina Sayers. Kepolosan dan beban yang ditanggung oleh Nina ditampilkan oleh Natalie, dengan ciamik. Sebuah Oscar sepertinya layak diberikan kepada Natalie atas segala perannya dalam film ini. Tak lupa juga applause layak diberikan kepada Mila Kunis dengan aktingnya yang menunjukkan karakter Black Swan itu sendiri. Sebuah kombinasi yang apik antara Natalie, Mila, dan juga Vincent serta Barbara.

Deretan scene-scene memukau khususnya cermin-cermin yang berdampingan memang sebuah pemandangan dalam film ini, adegan-adegan lain dimana para balerina melakukan gerakan-gerakan baletnya juga akan terbayang-terbayang dalam pikiran anda. Pastinya, semua ini juga didukung oleh alunan instrumental yang syahdu tak hanya selama pementasan tapi juga sepanjang rehearsal itu sendiri, dan puncaknya membawa penonton film ini merasa seperti menonton pementasan Swan Lake itu sendiri. Sebuah kombinasi yang tepat untuk menciptakan suasana yang pas untuk menonton film ini. Kredit kepada Matthew Libatique atas Sinematografinya dan Clint Mansell yang bertidak sebagai Music Director disini.

Darren Aronofsky sepertinya mengulang kesuksesan akhir tahun ala The Wrestler dua tahun silam. Sepertinya memang tak heran jika akhirnya Darren berhasil membawakan Black Swan ini hingga membuat saya merinding. Dan kali ini juga menambahkan ramuan-ramuan ala Keobsesian pada profesi yang sebelumnya pernah disajikan dalam film-filmnya seperti The Wrestler, The Fountain, dan juga Pi. Salute kepada Darren atas Black Swan ini!

Nina: ” I had the craziest dream last night about a girl who has turned into a swan, but her prince falls for the wrong girl and she kills herself “

Share/Save/Bookmark

0 comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger