Tuesday, August 2, 2011

Movie Review: Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (2011)







"It All Ends"





15 Juli 2011 lalu, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 resmi dirilis di seluruh dunia dan tidak terkecuali Indonesia. Tapi karena konflik MPAA dengan para Importir yang belum terselesaikan, Harry Potter dan kawan-kawan menunda kedatangannya ke Indonesia, sampai akhirnya muncul sebuah perusahaan Importir baru, PT. Omega Film yang berhasil membawakan Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (serta 4 film Box Office Lainnya) masuk ke Indonesia. Terlepas dari segala masalah yang ada dibalik PT. Omega Film yang katanya merupakan pemain lama dari pihak 21 dan sebagainya, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 bisa disaksikan di jaringan 21 dan BlitzMegaplex di seluruh Indonesia, mulai 29 Juli 2011.

Petualangan Harry Potter (Daniel Radcliffe), bersama sahabatnya Hermione Granger (Emma Watson), dan Ron Weasley (Rupert Grint) untuk menemukan Horcrux dan menghancurkannya kembali berlanjut. Bagi pembaca yang telah menyaksikan Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1, pasti sudah tidak sabar untuk melihat kelanjutan aksi mereka. Akhir sudah semakin dekat, saat Harry Potter, The Boy Who Lived, kini harus berhadapan dengan musuh besarnya, Lord Voldemort. Mulai dari berburu Horcrux di Gringott's Bank hingga menelusuri Hogwarts untuk menemukan jiwa Voldemort yang telah dibagi dalam beberapa Horcrux, yang sayangnya Harry juga belum tau dalam bentuk apa Horcrux tersebut.  

Unsur Dark, Kelam, dan Black Magic rasanya tak perlu dibicarakan lagi dalam franchise ini, kita tahu bahwa mulai dari Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004), kita sudah bisa merasakan petualangan Harry dkk yang mulai beranjak remaja sudah semakin kelam. Berbeda dengan Harry Potter and the Sorcerer Stone (2001) yang terlihat begitu ceria dengan segala detail Dunia Sihir yang terlihat begitu menyenangkan. nah, pada Harry Potter and the Deathly Hallows: part 2, seperti mengalami titik terkelam yang ada pada franchise Harry Potter, bagaimana suasana peperangan yang sudah memasuki tahap akhir hingga duel Harry dan juga Lord Voldemort.

Dan kredit perlu diberikan kepada para senior yang ada di franchise Harry Potter, mulai dari Maggie Smith, alias Professor Mc Gonagall yang bermain sangat apik diusianya yang sudah tidak muda lagi. selain itu juga duet Ralph Fiennes dan Helena Bonham-Carter sebagai Lord Voldemort dan Bellatrix Lestrange, dan tak lupa standing-applause diberikan kepada Alan Rickman yang memerankan Profesor Snape. Ngomongin Profesor Snape, rasanya saya sudah kehabisan kata-kata untuk menggambarkan sosok yang amat kompleks ini, di awal franchise saya kurang suka dengan karakter Snape karena sempat mengira kalau dirinya hanyalah seorang pengikut Penyihir Hitam, tapi siapa sangka kalau Snape sekarang sudah masuk dalam akrakter favorit dalam ifranchisei Harry Potter. Well, Don't Judge the book from the Cover, ya! And btw, di HPDH2, kita bisa melihat kehadiran Emma Thompson sebagai Profesor Trelawney walaupun hanya sebentar, dan guru Hogwarts lainnya. Pastinya dari jajaran cast, jangan lupakan aksi dari Daniel radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint yang setia menemani dari kecil hingga dewasa, dan setiap melihat transformasi rupa dari mereka (dan teman hogwarts lainnya), rasanya seperti ikut tumbuh bersama mereka :)

Bagi yang belum menyaksikan 7 film Harry Potter terdahulu, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 mungkin sedikit membingungkan, tapi menurut saya sendiri, para penonton Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 pastilah sudah melihat film-film terdahulunya, khususnya Part 1 agar bisa menikmati film ini dalam kondisi yang maksimal. Paling tidak, bagi Anda yang belum membaca novelnya tidak perlu takut untuk menonton film ini karena tanpa membaca novelnya pun, Anda pasti mengerti jalan cerita yang terdapat diseluruh film Harry Potter. Berbicara mengenai adaptasi novel, bahkan hingga film ini dibagi hingga 2 part pun masih ada saja beberapa bagian yang tidak sesuai dengan novelnya, Potterheads pasti tau, tapi terlepas dari beberapa bagian yang hilang itu, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 merupakan sebuah Final yang luar biasa, yang menutup rangkaian franchise Harry Potter.

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2, menjadi sebuah penutup bagi perjalanan panjang Harry dan kawan-kawan yang terangkum dalam 8 film, dan 7 Buku, selama 1 Dekade. Teringat pada tahun 2001-an Harry Potter and the Sorcerer Stone pertama kali hadir ke layar lebar dan memberikan gambaran dunia sihir yang selama ini hanya ada dalam imajinasi pembaca novelnya, hingga ke 2011, ditutup dengan aksi menegangkan Harry Potter melawan You-Know-Who. Sebuah franchise yang mengiringi satu dekade penulis tumbuh dari masa SMP hingga Universitas. Memorable. Ditambah dengan carut-marutnya film Blockbuster di Indonesia, kehadiran Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 juga memberikan kesan tersendiri yang akan selalu terkenang nantinya. Terima Kasih J.K Rowling, terima kasih untuk setiap detail yang ada, terima kasih untuk segalanya. :)

1 comments :

  1. Absolutely do! It is such a fun way to review and the students are learning while they're playing too!
    Play now game
    golf abcya
    magic fighting game,
    awesome tanks cool math,
    happy wheels poki

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger