Monday, February 14, 2011

Movie Review : Blue Valentine (2010)


L.O.V.E - Love. Sebuah kata yang tiada habisnya untuk dibahas. Kali ini, ada sebuah "Love Story" dari pasangan Dean dan Cindy (Ryan Gosling & Michelle Williams). Menceritakan kehidupan sehari-hari mereka dalam sebuah definisi Cinta. Dean & Cindy telah menikah dan memiliki seorang putri yang imut, Frankie. Dalam kehidupan rumah tangga mereka, terkadang Cinta itu sudah memudar jika dibandingkan dengan masa-masa dimana benih-benih cinta itu masih tumbuh dan menyebar keseluruh pembuluh darah Dean & Cindy.

Dengan alur bolak-balik yang disajikan dalam fim Blue Valentine, diceritakan pada awal pertemuan pasangan ini, dimana Dean yang saat itu bekerja di sebuah perusahaan pemindahan barang, bertemu Cindy di sebuah panti jompo bersama neneknya. Disinilah awal mula kisah cinta antara Dean & Cindy selama mereka berpacaran. Mabok cinta, sebuah ekspresi yang tepat bagi pasangan ini. Lanjut di alur lainnya, dimana kali ini menceritakan kisah-kisah cinta Dean & Cindy pada masa setelah pernikahan, dimana ada banyak faktor yang memudarkan kisah cinta mereka, kehadiran putri mereka, Frankie, nyatanya tidak bisa mempererat kisah cinta mereka, Dean yang kini bekerja hanya sebagai tukang cat sepertinya "kalah" dengan Cindy yang bekerja sebagai seorang suster di sebuah rumah sakit. Sebuah visi yang jauh dari impian mereka dikala masa-masa pacaran dahulu. Dan, kini hubungan mereka pun ibarat pepatah klasik, Bagai telur diujung tanduk.
Sebuah film yang menceritakan "dapur" kehidupan rumah tangga, sulit untuk tidak membandingkan Blue Valentine dengan film yang mungkin masih fresh di ingatan para pembaca sekalia, Rabbit Hole yang hadir dengan konflik yang lebih berat, atau yang cukup membekas di hati saya, Revolutionary Road. Well, paling tidak Blue Valentine sedikit banyaknya berhasil menyampaikan pesannya kepada para penonton, walau kurangnya solusi yang ada bagi pasangan yang beneran mengalami nasib yang sama seperti Dean & Cindy.

Yang saya suka dari film ini adalah penggunaan alur maju mundur yang benar-benar tepat memberikan gambaran kehidupan Dean dan Cindy. Dimana kita bisa melihat perbandingan a la before & after marriage kisah percintaan mereka. Dan benar saja, konklusi yang bisa disimpulkan dari film ini muncul karena penggunaan alur maju mundur ini.

Ngomongin soal performa para pemainnya, Michelle Williams emang jawara dalam memainkan ekspresinya disini, berusaha untuk cuek tapi tetap peduli dengan lawan mainnya, tak heran jika akhirnya dia diganjar sebuah nominasi bergengsi, Oscar untuk kategori Best Performance by an Actress in a Leading Role! Untuk Ryan? Saya suka ekspresinya yang bisa memunculkan kesan keras, juga mengeluarkan kedewaasaannya hingga sifat kekanakannya pada beberapa scenes. Maka, kombinasi antara kedua bintang ini membentuk sebuah kesatuan yang tepat untuk memainkan peran mereka dalam film ini.

Dan untuk Derek Cianfrance yang menjadi sutradara di film ini, harus kita berikan kredit untuk menghasilkan salah satu film terbaik di akhir 2010 kemarin. Blue Valentine bukan tipikal film-film drama kebanyakan. Dan, perlu diketahui kalau film ini memiliki beberapa scene yang amat eksplisit, yang membuatnya mendapat Rated-R (bahkan rating NC-17 sebelumnya karena banyak memuat adegan sex). Jadi, pertimbangkan jangan sampai ada anak kecil yang menonton film ini. :)

Share/Save/Bookmark

2 comments :

  1. suka banget ama ryan gosling di sini... =)

    ReplyDelete
  2. Saya juga suka dengan film ini :)

    Terlespas dari carut-marutnya hubungan rumah tangga krakter dalam film ini, saya suka melihat pasangan muda seperti mereka :p

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger