Tuesday, July 12, 2011

Movie Review : X-Men: First Class (2011)









"Witness the Moment that will Change our World"





Siapa yang tak kenal franchise X-Men? Kisah para mutan ini pastinya sudah dinanti bagi para penggemarnya, hal ini bisa dibuktikan lewat seri yang terbaru ini, yang merupakan seri kelima dari rangkaian serial X-Men, dan 2 seri terakhir merupakan prekuel dari seri sebelumnya, X-Men Origins: Wolverine (2011) dan yang terakhir, X-Men: First Class (2011).

Charles Xavier kecil, sudah bisa merasakan ada yang berbeda dalam dirinya, yakni bisa membaca pikiran orang lain. Suatu malam, Charles dikejutkan oleh kehadiran Raven kecil (Morgan Lily) yang ternyata juga memiliki kemampuan yang berbeda jika dibandingkan dengan manusia biasa. Raven bisa bertransformasi menjadi siapa saja yang pernah dilihatnya. Sedangkan di Polandia pada masa yang sama, Erik kecil yang berada dalam sebuah kamp penampungan marah saat terpisah oleh Ibunya, dengan kemarahan tersebut, ternyata Erik bisa mengendalikan segala metal yang ada di sekitarnya. Hal ini menjadi perhatian oleh seorang Dokter di kamp tersebut, yang memaksa Erik untuk menunjukkan keahliannya. Tanpa kemarahan, Erik tak bisa menunjukkan kemampuannya, sampai akhirnya Dokter tersebut membunuh Ibunya, Erik amat marah dan bisa mengendalikan segala metal yang ada disekelilingnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, Erik (Michael Fassbender) yang telah beranjak dewasa masih belum rela dengan kepergian Ibunya dan berusaha untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang menjadi penyebab tewas Ibunya, yaitu Klaus Schmidt (Kevin Bacon). Ternyata disisi lain, Klaus Schmidt dengan nama Sebastian Shaw, sedang merencanakan Perang Dunia III dengan mengadu domba Amerika dan Rusia. Untunglah masih ada yang peduli dengan hal ini, salah seorangnya yaitu seorang Agent, Moira MacTaggert (Rose Byrne) yang meminta pertolongan pada Charles Xavier (James McAvoy) yang saat itu baru saja memperoleh gelar Profesornya.

Pada saat Charles berusaha untuk menghentikan Shaw, disaat yang sama juga muncul Erik yang ingin menghabisi Shaw. Tapi sayang, Shaw yang juga seorang mutan memiliki kekuatan hebat jika dibandingkan Charles dan Erik, dan tak lupa kaki tangan yang juga tak kalah hebatnya. Dan malam itu, Erik dan Charles menyusun rencana untuk bisa menghentikan Shaw, bekerja sama dengan Moira, mereka mendapatkan fasilitas dari pemerintah yang memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan mereka. Tak hanya itu, disana juga ada  seorang mutan lainnya yang jenius, yang mengembangkan peralatan-peralatan canggih, Hank McCoy. Bersama mereka mencari mutan lainnya, dan membuat rencana agar bisa menghentikan Shaw.

X-Men: First Class adalah prekuel, sebuah prekuel yang dengan jelas menggambarkan bagaimana hubungan antara Erik (Magneto) dan juga Prof. X (Charles). Bagi mereka yang mengikuti jalan cerita X-Men pasti tau bagaimana kedekatan antara Prof. X dan Magneto pada masa lalu, yang dengan baik bisa kita lihat di film ini, dan sedikit mengingatkan kita pada X-2: X-Men United (2003) dimana mereka masih "damai". Tak hanya Bercerita tentang Prof. X ataupun Magneto, ada beberapa hal lainnya yang bisa kalian temukan seperti latar belakang Mystique, hingga Beast. Dan yang paling menarik adalah, mungkin pembaca ingat saat Magneto mengangkat Jembatan Golden Gate di X-Men: The Last Stand, Well, Ada kaitan yang erat antara Jembatan Golden Gate dan X-Men: First Class.

Dari deretan Cast, nama James McAvoy memang menjadi daya tarik utama dalam film ini, yang dengan sukses memainkan Prof. X muda yang lebih enerjik, tapi tetap keliatan pintar. Dari segi akting memang tak perlu diragukan lagi, ingat Atonement? Ya, tak hanya itu di Narnia, hingga Wanted, McAvoy bermain dengan apik. Selain itu, Michael Fassbender yang memerankan Magneto juga tak kalah hebatnya dalam memerankan karakter Magneto yang keras kepala, plus jiwa yang masih diisi oleh kebencian. Mystique hadir lebih "chubby" kali ini, dan siapa sangka kalau pribadi Mystique tergambar lebih kekanak-kanakan pada masa lalu. Sayang, sosok Emma Frost yang awalnya diharapkan berandil besar malah tidak begitu terasa disini, khususnya di bagian akhir film.


Adalah Matthew Vaughn, yang dengan sukses memberikan nafas segar bagi franchise X-Men, yang membuat saya menantikan film ini. Karena pada 2010 kemarin, Matthew berhasil membawakan Kick-Ass! Tak heran jika kali ini Matthew juga mendapatkan kritikan yang bagus dari para kritikus. Semua masih ingat dengan Bryan Singer, kan? sutradara yang membawakan X-Men seri terdahulu juga ikut serta pada seri ini sebagai Produser. Saya juga masih ingat dengan Singer yang dengan beraninya mengubah kostum X-Men menjadi lebih gelap, tapi di tangan Vaughn, Kostum mereka kembali pada warna dasar, dan hasilnya tidak terlalu buruk.

3 comments :

  1. Nonton ini cuma ngeliatin Nicholas Hoult aja. Cute! :D

    ReplyDelete
  2. Eh, beneran ini film lovable banget, best X-Men so far... :)

    ReplyDelete
  3. Wah, ane demen banget sama ini nich, score-nya keren abis...

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger