Thursday, July 18, 2013

Movie Review : Pacific Rim (2013)


Setiap tahunnya ada saja film-film summer yang ditunggu-tunggu oleh penikmat film dari seluruh belahan dunia, personally, 2010 ada Inception, X-Men First Class di tahun 2011, lalu 2012 ada The Dark Knight Rises, dan di tahun ini ada Man of Steel. Tak hanya MoS, Pacific Rim juga menempati posisi film summer yang paling ditunggu untuk tahun 2013. Seperti apa sih fim-film yang ditunggu-tunggu ini?

Aliens dalam bentuk Kaiju (怪獣 [kaijū], Japan, Giant Monster) menyerang Bumi, hadir melalui dasar laut yang membuatnya berbeda dari Aliens kebanyakan yang datang ke bumi melalui luar angkasa. Manusia kewalahan dalam menghadapi Kaiju, dan mencoba untuk menciptakan sebuah teknologi baru yang dapat membasmi Kaiju. Please Welcome, Jaeger (Jäger ['jɛːɡɐ], German, Hunter). Jaeger bukan sekedar robot biasa, it's a Mecha yang dikendalikan oleh 2 orang Pilot. Dibawah komando Stacker Pentacost (Idris Elba, Prometheus), Raleigh Becket (Charlie Hunnam, The Ledge) dibantu seorang Trainee, Mako Mori (Rinko Kikuchi, Babel) siap melawan Kaiju dengan Jaeger asal U.S, Gypsy Danger.


We put an extreme expectation on this one, Why? ada banyak alasan, Mulai dari tema Mecha vs. Kaiju yang diangkat like, we growing up in this era, remember? Voltus V, Power Rangers, sampai Gundam. That's what makes us waiting this movie, sooo much. Guillermo Del Toro sebagai Sutradara membuat Pacific Rim semakin ditunggu, Hellboy series dan Pan's Labyrinth, adalah karya Del Toro yang meletakkan Pacific Rim pada level awesome diatas film-film tersebut. Deretan Cast yang hadir tidak terlalu berpengaruh, sampai nama Rinko Kikuchi muncul didalamnya, Yes, another reason to watch this movie.


So, How was it?

Pacific Rim is good but not that great, well, some said better low your expectation before you watch the movie, dan ekspektasi yang terlalu tinggi kadang berakhir dengan kekecewaan karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pacific Rim masuk dalam kategori tersebut.

Let's start with the good ones.

Pacific Rim membangkitkan masa kecil, hal ini tak terbantahkan. melihat imajinasi masa kecil kelayar super besar, in 3D, it's a priceless experience. Visual Effect yang maksimum ditambah dengan Aksi yang dahsyat sepanjang film termasuk dalam good points in Pacific Rim.

Too Bad, hal-hal diatas tidak mampu membuat Pacific Rim menjadi film yang memorable, karena personally, karakter-karakter yang muncul tidak begitu melekat di penonton. Dengan durasi total 2 jam, setidaknya ada beberapa karakter yang ingin ditonjolkan, tetapi tidak berhasil dieksplorasi secara maksimal, mulai dari Hubungan Abang Beradik Becket, Hubungan Stacker dan Mori dan sesuatu yang misterius, Hubungan Ayah dan Anak dari Hansen, hingga bromance mad scientist Geiszler dan Gottlieb. Too Much? Not really. Beberapa hari setelah rilis, beredar kabar bahwa Pacific Rim banyak mengalami pemotongan hingga 10 menit oleh Del Toro, dibantu oleh kedua temannya Alejandro Gonzalez Iñárritu dan Alfonso Cuaron. Mungkin saja, character development akan terasa lebih mengalir jika Pacific Rim tidak di-cut terlalu banyak.


Speaking of characters, Charlie Hunnam are doing just fine, begitu juga dengan Idris Elba (tho dibeberapa scene terasa sedikit berlebihan, esp scene 'Today We Are Cancelling the Apocalypse'), kekecewaan terletak pada karakter Mako Mori yang diperankan oleh Rinko Kikuchi, bukan, bukan karena Rinko jelek memainkan karakternya, She's great! yang disesalkan adalah kurangnya eksplorasi terhadap karakter Mako Mori, first, Mako yang menjadi co-pilot di final showdown malah terlihat seperti 'tempelan' dan tidak mengeluarkan dialog saat mengendarai Jaeger. Second, Pada awal pertemuan antara Mako dan Raleigh, mungkin ada beberapa orang yang menyadari bahwa dialog Mako sudah di-dubbed, begitu juga dengan dialog Stacker dan juga Raleigh. And why is that? Personally, Pacific Rim akan terasa lebih 'Del Toro' jika scene tersebut, dan beberapa scene lainnya menggunakan potongan dialog berbahasa Jepang.

Del Toro sebelumnya sudah membawakan film-film blockbuster, sebut saja Hellboy, ciri khas del Toro terasa begitu kental di film tersebut. Tak usah sebut Pan's Labyrinth yang memang identik dengan seorang del Toro. Then what about Pacific Rim? del Toro mencoba masuk ke ranah blockbuster yang generik, tapi masih terlihat ragu untuk meninggalkan ciri khasnya. Hanya ada satu scene yang terasa seperti del Toro-esque, iykwim. Selain itu, joke-joke yang hadir di Pacific Rim terasa kentang, dan hanya sedikit penonton tertawa sepanjang film.

It's good, dan versi 3D is much better than the 2D version, walaupun 3D Pacific Rim sendiri merupakan hasil konversi, depth di film ini terasa dan beberapa scene terlihat menyenangkan untuk disaksikan dalam versi 3D.

---

"In order to fight monsters, we created monsters of our own.  We needed a new weapon.  The Jaeger program was born.  Two pilots, our minds, our memories connected.  Man and machine become one." - Raleigh Becket

---

Pacific Rim (2013)
11 July 2013
Action, Adventure, Fantasy
131 Minutes
Rated PG-13 for sequences of intense sci-fi action and violence throughout, and brief language
Director : Guillermo del Toro.
Writers : Travis Beacham, Guillermo del Toro.
Stars : Charlie Hunnam, Idris Elba, Rinko Kikuchi


0 comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger