Saturday, March 26, 2011

Movie Review : Hors de prix (2006)

Gold Digger, itulah istilah yang tepat bagi orang-orang yang suka memoroti uang dari orang-orang kaya, tapi jangan pikir kalau para Gold Digger ini melakukannya lewat kriminalitas seperti mencuri, karena dengan kemampuan lihainya, para Gold Digger ini mampu memperoleh barang-barang mewah dari si orang kaya tersebut tanpa mencuri. Bagaimana bisa? Ya, hartawan yang menjadi incaran dengan sukarela memberikan apa yang diminta oleh para Gold Digger ini. Menemani berbelanja kemanapun diminta. Siap membayar seluruh barang yang akan dibeli oleh si Gold Digger. Maka tak heran jika hidup mereka diselimuti oleh barang-barang mewah bak Ratu Cleopatra modern, mulai dari dress, sepatu, hingga accessories lainnya. Nah, kalau biasanya istilah Gold Digger ini lebih identik pada wanita-wanita muda yang menikahi pria-pria kaya namun sudah tua (sehingga lebih berorientasi pada harta warisannya), maka hal itu lumrah saja jika sang suami ingin menyenangkan hati sang istri. Namun bagaimana jika kali ini ada seorang wanita Gold Digger itu, yang mendapatkan semua barang mewah yang diinginkannya, tapi baru mengenal pria-pria kaya tersebut. Nah lo, ternyata tak perlu menikahi pria-pria kaya tersebut untuk mendapatkan barang-barang mewah.

Irene (Audrey Tautou) merupakan Gold Digger yang saya maksud, dia adalah seorang wanita matre yang suka memporoti uang-uang orang kaya tersebut. Faktanya, Irene tak perlu menikahi pria-pria kaya tersebut untuk memenuhi keinginannya, dan dengan kelihaiannya, ia mampu menghipnotis pria-pria kaya lewat kecantikannya untuk memuluskan aksinya. Nah, saat tengah menghadiri pesta di sebuah hotel, Irene yang dalam keadaan setengah mabuk bertemu dengan Jean (Gad Elmaleh) dan mengira bahwa Jean adalah pria kaya yang bisa dijadikan santapan selanjutnya. Padahal, Jean hanyalah seorang pelayan hotel, yang tampan serta mengenakan pakaian rapi saat bekerja, tak heran jika Irene salah sangka dan mulai menggiring mangsa barunya ini ke kamar hotel. Jean yang memang suka pada Irene ikut saja, siapa juga yang mau nolak 'rezeki' kan?

Tapi rencana tak berjalan mulus seperti perkiraan Jean, identitas asli Jean telah diketahui oleh Irene, dan Irene pun akhirnya melarikan diri. Jean tentu saja tidak menyerah begitu saja. Dia terus mendatangi Irene dan berharap agar bisa dekat kembali dengannya. Irene yang punya niat tidak baik, justru menerima ajakan Jean dan menguras tabungan Jean untuk membeli barang-barang mewah. Setelah tabungannya habis, Jean pun dicampakkan. Tapi dimoment-moment seperti ini, tiba-tiba datanglah seorang Tante yang "kehausan" dan siap menjadikan Jean sebagai "Gold Digger" yang menginap di hotel yang sama dengan Irene. Irene sempat marah karena melihat Jean masih dihotel dan mengira kalau Jean tengah menguntit Irene, tapi dengan bangganya Jean menjadikan si Tante sebagai alasan mengapa dirinya masih berada di hotel.


Jean memang terbilang cupu dalam hal menggorogoti harta si Tante, apalagi tujuan awalnya yang hanya ingin dekat bersama Irene, bukan berbelanja barang-barang mewah. Plus, wajahnya yang lugu serta sifatnya yang pemalu benar-benar tidak cocok untuk dijadikan santapan Tante. Apa yang akan dilakukan Jean selanjutnya, meminta saran dari seseorang yang expert adalah tindakan yang tepat untuk dilakukan saat ini. Irene-lah orang yang expert tersebut. Irene mengajarkan Jean bagaimana caranya untuk menguras harta si Tante. Terus-menerus hingga mendapatkan barang-barang yang sangat mewah. Karena intensitas keduanya yang semakin sering ketemuan untuk sharing masalah "mangsa" masing-masing. Benih-benih cinta pun tumbuh diantara Jean dan Irene. Tapi tetap saja mereka harus "melayani" mangsa masing-masing.


Sebuah film yang bergenre Komedi Romantis sudah sering kita saksikan, pastinya film-film bergenre ini memang cocok sekali ditonton untuk melepaskan rasa penat setelah seharian beraktifitas. Kebanyakan film komedi romantis, pastinya mengundang tawa baik itu dari dialog ataupun tingkah laku dari para pemainnya. Da, Hors de prix merupakan salah satunya. hadir lewat judul internasional Priceless, saya pastikan anda akan tertawa saat menonton film ini. Pierre Salvadore selaku sutradara yang berkolaborasi dengan Benoi Graffin yang menuliskan skenario, menghadirkan komedi-komedi ringan lewat aksi Jean, terlebih saat proses pedekate dengan Irene berlangsung. 


Pastinya, semua keceriaan yang didapatkan saat kita menonton film ini tak lepas dari chemistry yang dihasilkan oleh aktor dan aktris yang memerankan karakter Jean dan Irene. Ada Audrey Tautou yang menjadi pemikat utama dalam film ini, tampil cantik dengan gaun-gaun mewah yang berhasil dibelinya dari harta si mangsa. Selain itu, ekspresi ceria, lugu dan nakal juga bisa kita lihat pada Audrey. Yah, pada dasarnya saya memang suka dengan ekspresi ceria Audrey saat melihat Amelie, dan di film ini dia juga tak kalah cerianya kok. Ngomongin Jean, karakter ini diperankan oleh Gad Elmaleh. Wajahnya yang lugu itu saja sekilas sudah mengundang tawa, tak heran jika karakter Jean pas dibawakannya. Dan persilangan antara Irene dan Jean ini memberikan chemistry maksimal bagi keduanya.

Tak semuanya bisa dibeli dengan uang, inilah pesan yang bisa kita ambil dari film ini. Walaupun pada awal film jelas sekali diceritakan kalau uang bisa membeli segalanya, toh pada akhirnya tetap saja ada beberapa hal yang tak bisa disamakan dengan uang. Cinta. Sesuatu yang yang tak bisa dibeli dengan uang. Klise memang, tapi itulah kenyataannya. 

4 comments :

  1. Waktu pertama nonton ini di bioskop, jarang ada film asing gini di bioskop konvensional, tanpa ada ekspektasi apapun, ternyata filmnya lumayan menghibur haha

    ReplyDelete
  2. Indeed! Film ini emang menghibur.

    ReplyDelete
  3. Ah, one of my fav French movies ;)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger