Thursday, September 5, 2013

Movie Review : The Mortal Instruments : City of Bones (2013)


Harry Potter and The Sorcerer Stone sepertinya menjadi pioneer bagi film-film fantasi yang diangkat kisahnya dari Novel, yang disusul sebulan kemudian oleh Lord of the Rings, dan diikuti oleh serial lainnya, sebut saja Twilight, Percy Jackson, dan yang paling baru ada The Hunger Games. Walaupun Novel Trilogi Lord of The Rings sudah rilis jauh sebelum J.K Rowling lahir, paling tidak, Harry Potter Saga masih memegang kekuasaan atas kesuksesan filmnya baik dari segi cerita maupun penjualan. Tak hanya berhenti disitu saja, film-film yang diangkat dari novel terus bermunculan, dan kali ini, ada The Mortal Instruments Series yang novelnya dirilis pertama kali pada Maret 2007.

Clary Fray (Lily Collins, Mirror Mirror) hanyalah remaja biasa yang tinggal di New York City. Mendekati ulang tahunnya, Clary mendapatkan penglihatan yang berlebihan pada sebuah simbol, yang membawanya bertemu para Shadowhunters, salah satunya adalah Jace (Jamie Campbell Bower, The Twilight Saga: New Moon). Pertemuan tersebut semakin diperparah dengan hilangnya Ibu Clary, Jocelyn (Lena Headey, 300), yang ternyata juga seorang Shadowhunters. Clary pun memulai petualangannya untuk mencari Sang Ibu dan mencari tahu siapa sebenarnya dirinya. 


It was a pain in the ass. first thing first, orisinalitas yang ada dalam The Mortal Instruments : City of Bones sepertinya patut dipertanyakan. Witch and Warlock, Werewolf, Vampire? Gimme a break. Tak hanya itu, sudah terlalu banyak template-template yang muncul di film ini, kalau yang tadi dianggap sebagai yang pertama, maka template selanjutnya adalah seorang remaja yang mendekati ulang tahunnya akan merasakan pengalaman spiritual, next, kisah cinta segitiga antar remaja, dan banyak lagi...

Too much character tanpa adanya pendekatan yang baik ke tiap karakternya sepertinya menjadi alasan utama kenapa film ini terasa membosankan, next, cerita yang disampaikan terlalu rumit kepada penonton (yang mungkin tidak semuanya membaca novelnya), padahal bisa lebih dibuat simple tanpa harus membingungkan, yeah, it's a waste of a talent, speaking about Lily Collins yang punya masa depan yang cerah...


Ditangani oleh rumah produksi Screen Gems yang sebelumnya menangani Resident Evil series hingga Underworld, The Mortal Instruments punya potensi besar untuk menjadi franchise yang sukses, melihat embel-embel World's Best Seller melalaui novel yang dikarang oleh Cassandra Clare. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh pemilihan sutradara Harald Zwart yang sebelumnya tidak terlalu booming namanya lewat film-film arahannya. Tak hanya itu, penggarapan The Mortal Instruments pun terbilang biasa saja ditengah kemajuan teknologi yang begitu pesat. 12 tahun lalu Harry Potter and the Sorcerer's Stone pertama kali muncul di layar lebar, dengan rentang waktu yang begitu jauh, The Mortal Instruments harusnya bisa lebih baik lagi, salah satunya efek tattoo yang kelihatan seperti digambar oleh spidol biasa yang mudah hilang saat berkeringat.

Surprisingly, film ini sudah resmi akan difilmkan sekuelnya, City of Ashes yang akan rilis tahun depan dengan Sigourney Weaver sebagai salah satu aktris didalamnya. Semoga jauh lebih baik. Semoga.

----------

"This is about more than us." - Jace Wayland (to Clary)

----------

The Mortal Instruments : City Of Bones (2013)
27 August 2013
Action, Adventure, Drama, Fantasy, Mystery, Romance
130 minutes
Rated PG-13 for intense sequences of fantasy violence and action, and some suggestive content
Director: Harald Zwart
Writers: Jessica Postigo, Cassandra Clare
Stars: Lily Collins, Jamie Campbell Bower, Robert Sheehan


1 comments :

  1. good movie review. Who want to read the latest movie reviews, can be directly to http://gostrim.com/category/movie-review/ happy reading :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger