Thursday, April 11, 2013

Movie Therapy : Cloud Atlas (2012)


Film yang bagus adalah film yang selalu asik untuk dinikmati kapan saja, walaupun sudah ditonton lebih dari sekali, film tersebut tidak akan kehilangan feel-pertama-kali tiap kali menontonnya, or better makin cinta dengan filmnya. And there's Cloud Atlas,Film yang sebenarnya sudah dirilis Oktober 2012 kemarin, akhirnya singgah ke Bioskop-bioskop di Indonesia. Dan kesempatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, It's a Cinematic Experience, why wait?

Cloud Atlas memaparkan 6 cerita yang berbeda, by different, ada 6 karakter yang tersebar di era yang berbeda pula. Biasa? tunggu dulu, karena Cloud Atlas lebih dari sekedar itu. Mudahnya, ini dia plot singkat untuk masing-masing timeline. Bisa saja bagian selanjutnya mengandung spoiler, so, close the window, or you take your own risk.

But i'm not gonna give you a detail, for sure.

First, Chatham Islands era 1850an, Fokus cerita pada Adam Ewing (Jim Sturgess, 21, One Day) yang sedang mengembangkan bisnis, dan ingin menunjukkan pada Mertua, Haskell Moore (Hugo Weaving, The Matrix, V for Vendetta). Pada akhirnya Mr. Ewing justru mengabaikan bisnisnya dan beralih untuk memperjuangkan hak-hak budak pada masa itu. Ya, pada timeline ini memang berpusat pada sejarah yang terjadi pada tahun 1800an. Mr. Ewing menerbitkan sebuah jurnal mengenai sejarah ini.



Second, Belgia tahun 1931an, kehidupan komposer yang harus jatuh bangun untuk mewujudkan mimpi, Robert Frobisher (Ben Wishaw, Perfume : The Story of a Murderer, Skyfall). Frobisher menuliskan surat-surat perjalanan hidupnya kepada sang kekasih, Rufus Sixsmith  (James D'Arcy, Master and Commander: The Far Side of the World, ). Yes, It's a Romance.



Third, fokus pada Thriller Politik tahun 1975 di California. Adalah Luisa Rey (Halle Berry, X-Men Swordfish), seorang wartawan yang mencoba menyingkap rahasia dibalik sebuah perusahaan yang menjadi dalang penciptaan sumber tenaga nuklir. Kisah heroik Luisa Rey pun tertuang dalam sebuah manuskrip novel.



Fourth, present days di kawasan London. Timothy Cavendish (Jim Broadbent, Moulin Rouge, Gangs of New York) adalah seorang penulis yang terjebak hutang dengan para gangster. Cavendish meminta bantuan sang abang, Denholme Cavendish (Hugh Grant, Notting Hill, About a Boy), tapi malah dijebak untuk masuk ke Panti Jompo. Uniquely, Sebuah film biografi tentang Tim Cavendish berhasil diproduksi.



Fifth, Welcome to the future, Neo Seoul tahun 2044. Kehidupan semrawut 30 tahun mendatang digambarkan lewat karakter Sonmi-451 (Doona Bae, Sympathy for Mr. Vengeance), seorang pelayan pada sebuah Cafe. Menembus Batas, Sonmi-451 menjadi icon bagi kaum tertindas. Sonmi's Speech dalam bentuk hologram kemudian menjadi pedoman bagi peradaban.



The last, Sebuah Desa di Hawaii pada tahun 106 after fall, atau simplenya post-apocalyptic era. Era dimana Sonmi menjadi dewi yang diagungkan, bumi sudah hampir punah, dan kehidupan di planet lain, semua dari sudut pandang Zachry (Tom Hanks, The Da Vinci Code, Forrest Gump).

Okay, that's the six timelines, jadi dimana hubungan antara satu sama lain?

Banyak. Selain aktor yang 'bereinkarnasi' dari masa ke masa, ada poin penting yang selalu diwariskan. Storytelling. Dari masa ke masa, ada media yang menjadi penghubung dari karakter yang satu ke karakter lainnya. Selain itu, The Comet Birthmark, ada yang beranggapan kalau tanda lahir ini adalah tanda untuk jiwa yang bereinkarnasi di tiap masanya, The Protagonist. How about your opinion? Can you spot the birthmark? Coba tebak masing-masing media yang menjadi Storyteller's Choice di tiap masanya?



Cloud Atlas is a great movies, and the moment I rewatch it in the theatres, the feelings grows. Yes, it's a real cinematic experience to watch the movies in the big screen.

The Story, The Plot, The Cast, The Music, all blend perfectly.

Bukanlah hal yang mudah untuk membagi cerita, terlebih 6 cerita dengan porsi yang sama. Drama, Romance, Thriller, Komedi, dan Sci-fi, bisa tersalurkan dengan sagat baik. Membingungkan? sebenarnya tidak, transisi antar timeline sengaja diolah agar penonton bisa menemukan kesamaan karakter. That's why it's called Interwoven Movies, lain halnya jika Cloud Atlas dikemas dengan Omnibus packaging, rasanya Cloud Atlas tidak akan semegah ini dan timeline yang satu tidak terasa berhubungan dengan timeline lainnya.

David Mitchell, adalah otak dibalik cerita yang gemilang ini, ya, Mitchell adalah pengarang novel dengan judul yang sama, Cloud Atlas. Well, saya belum membaca novel ini dan, terbukti, tanpa harus membaca novelnya, alur cerita berhasil tersampaikan, that's what a great movies, right?

Cloud Atlas adalah kolaborasi antara Tom Tywker dengan Wachowski brothers, Ya, Tykwer sebelumnya menyutradarai Perfume : The Story of a Murderer (2006) di tahun yang sama dengan Paris je t'aime untuk segment Natalie Portman, berkolaborasi bersama Andy & Lana yang tenar lewat Matrix Trilogi. A great collaboration makes a great directing.



Deretan Aktor dan Aktris kenamaan yang mengisi daftar pemain pun memainkan karakter dengan sangat apik, like, it's not easy to play a six role in one movie, right? tak hanya aktor-aktris tokoh utama, bahkan seorang Susan Sarandon-pun dapat memaksimalkan karakternya yang hanya muncul sesaat. And big thanks to the make-up artist yang sudah 'mengecoh' penonton dengan make-up beberapa karakter (walaupun make-up Jim Sturgess tergolong jelek, tapi itu hanyalah satu kejelekan dari seratus kebaikan, so it doesn't really matter).

The other superb elements are The Scoring, and my favorite number are Cloud Atlas Sextet, it's giving you more than just a goosebump. Thanks to  Reinhold Heil, Johnny Klimek, and Tom Tykwer for the amazing Score. Walaupun tidak berhasil memenangkan Golden Globe, at least masuk nominasi Best Original Score - Motion Picture merupakan penghargaan yang pantas untuk diberikan.


"Our lives are not our own. From womb to tomb, we are bound to others. Past and present. And by each crime and every kindness, we birth our future." 

Quote di atas adalah potongan dari speech Sonmi yang muncul di Hologram. Petunjuk jelas tentang jalan cerita keseluruhan Cloud Atlas, Mendukung tagline : 

"Past. Present. Future. Everything is Connected".

Sedikit trivia, berikut ada Infografis detail mengenai karakter, media, dan plot dari masing-masing timeline. Just Click the Image to find it's sources, in a high quality images.


Jadi, tak ada salahnya untuk melihat Cloud Atlas sekali lagi di layar besar. It's worth to watch.

Do You Believe in Reincarnation?

---oOo---

Cloud Atlas (2012)
26 October 2012
Drama, Mystery, Sci-Fi
172 Min
Rated R for violence, language, sexuality/nudity and some drug use
Director : Tom Twyker, Andy Wachowski, & Lana Wachowski
Stars :Tom Hanks, Halle Berry, Jim Sturgess, Ben Wishaw, Doona Bae, Jim Broadbent, Hugo Weaving, Hugh Grant, Susan Sarandon.


1 comments :

  1. Setuju, kemaren juga abis nonton di bioskop terus itu Cloud Atlas Sextet bagus banget, dan karena sound system yang kece, makin terasa agungnya itu scoring.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Subscribe to the Newsletter

Contact Me

Send an E-mail to : adhrdi@gmail.com

The Blogger